
Sejarah lab bahasa
Lab bahasa pertama tercatat didirikan di Universitas Grenoble pada tahun 1908.Frank Chalfant membawa konsep lab bahasa tersebut ke Amerika Serikat, dengan mendirikan lab bahasa 'laboratorium fonetik' di Washington State University pada tahun 1911 atau 1912. Lab bahasa awal ini menggunakan fonograf untuk mengirimkan audio, dan belum dibagi menjadi bilik individu.
Pada tahun 1940-an, ahli bahasa di Universitas Michigan mengembangkan metode audio-lingual behavioris untuk pembelajaran bahasa asing. Metode ini mengandalkan latihan mendengarkan dan berbicara yang berulang. Metode ini semakin populer di Amerika Serikat dan Kanada hingga tahun 1950-an dan 1960-an. Lab bahasa sangat cocok dengan metode audio-lingual. Pada tahun 1958, ada lebih dari 300 lab bahasa di AS, dengan mayoritas di perguruan tinggi dan universitas.
Pada tahun 1958, Undang-Undang Pendidikan Pertahanan Nasional mengizinkan bantuan keuangan federal untuk program bahasa asing di sekolah menengah Amerika. Hal ini menyebabkan terciptanya lab bahasa baru dengan cepat. Pada pertengahan 1960-an, diperkirakan ada 10.000 lab bahasa tingkat menengah dan 4.000 lab bahasa untuk pendidikan tingkat tinggi di Amerika Serikat.Setelah pendanaan NDEA berakhir pada tahun 1969, jumlah lab bahasa tradisional menurun dengan cepat. Penggunaan metode audio-lingual juga menurun menyusul kritik Noam Chomsky terhadap model pembelajaran bahasa behavioris. Dari tahun 1950-an hingga 1990-an, sebagian besar menggunakan sistem berbasis pita. Lab bahasa saat ini umumnya berisi PC multimedia.